#96 Browser War

Monopoli browser bukan hanya sekedar persoalan bisnis, dalam hal ini Google dengan segala produk ekosistemnya. Sebagai contoh, ketika menyalakan laptop/PC, kita akan membuka browser Google Chrome. Selanjutnya, kita memeriksa pos-el dari Google (Gmail) dan melihat video hiburan di situs Youtube (yang juga milik Google).
Firefox vs the World
Hal ini juga terkait persoalan teknis. Monopoli browser akan berbahaya bagi internet karena ia akan menjadi standar baru bagi internet. Pemrogram akan mengabaikan browser lain dan hanya menargetkan rangkaian fitur seperti CSS dan JavaScript yang hanya didukung oleh browser dominan, seperti Google Chrome tadi. Mereka bahkan tidak perlu repot menguji kompatibilitas silang di browser lain karena persoalan monopoli tadi. Hal ini menyebabkan ada beberapa website yang hanya bisa dibuka secara optimal di browser dominan (Chromium based).

Nah, persoalan teknis ini tentunya akan berpengaruh juga ke aspek bisnis tadi. Sebagaimana kita ketahui Google menguasai pasar browser dan dari situ ia menyematkan pula fitur pencarian di internet. Aktivitas pengguna browser di internet tentunya merupakan aspek bisnis karena Google memperoleh big data. Dari situ, monetisasi bisa berlanjut ke platform Youtube.

Dampaknya adalah, orang akan melihat bahwa Google (Adsense) merupakan satu-satunya platform periklanan yang ada di internet. Jika penyedia barang dan jasa menjadi dominan, dari situ mereka bisa menentukan harga yang dipatok kepada penggunanya. Dengan demikian, yang dirugikan dengan adanya browser dominan ini tidak hanya developer, tapi pengguna akhir yang berbisnis periklanan di internet.

Postingan ini bersumber dari meme ini:
Share this Post Share to Facebook Share to Twitter Email This Pin This Share on Google Plus Share on Tumblr

ALSO ON SOCMED

Arsip Blog

Popular Posts